Pandemi era & betapa pentingnya punya hunian di Ibukota

Artikel ini dibuat bukan untuk menakut – nakuti , atau menurunkan minat memiliki hunian diluar Jakarta.  tapi bertujuan untuk memberikan gambaran real  berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi saat ini dan sebagai bahan pertimbangan , khususnya bagi anda yang saat ini sedang mempertimbangkan memiliki hunian , baik hunian pertama maupun kedua, dan seterusnya. Atau mungkin belum ada rencana tapi masih ada rejeki lebih, alangkah baiknya  untuk memiliki backup hunian di ibukota.

 

Pentingnya memiliki Properti dan hunian di Jakarta

ada apa dengan Jakarta ? apa pentingnya?

Jakarta. Tidak dapat di pungkiri sejak awal pandemi,  Jakarta sebagai ibukota, adalah salah satu kota atau Kota yang nomor satu dalam melakukan tracing, dan sejak meningkatnya kasus, dapat makin terlihat kelebihan Jakarta, dimana pada awalnya semua sentra vaksin dan penduduk yang dapat divaksin mayoritas berada di Jakarta, bagi yang tinggal di bodetabek pun dapat merasakan, syarat -syarat vaksin memiliki ktp Jakarta atau surat bekerja di Jakarta.

Serta secara umum, tidak dipungkiri bahwa Jakarta memiliki jumlah rumah sakit, fasilitas kesehatan, klinik, apotik yang jauh lebih banyak dan lengkap dibandingkan daerah dan kota lainnya di Indonesia. belum lagi kualitas fasilitas seperti transportasi, komunikasi , dan sebagainya. Banyak daerah kabupaten yang terkadang rumah sakit hanya ada 1 atau 2 .

Saat ini Jakarta sebagai ibukota, juga merupakan wilayah no.1, yang dimana dapat dikatakan 70-80% penduduknya sudah divaksin, dan terus bertambah. Sedangkan daerah sekitarnya masih tertinggal jauh. Jadi jika sewaktu- waktu terjadi keadaan ‘darurat’ , sangat normal bagi Jakarta untuk pemberlakuan pembatasan ketat.

Beberapa tahun terakhir ini terjadi tren hunian sepanjang jalur kereta, selatan hingga bogor, barat hingga maja. andaikata Jika ‘worst case scenario’ terjadi, dan untuk memutus pergerakan masyarakat , pemda setempat memutuskan membatasi ketat jumlah penumpang kereta atau bahkan membatasi atau menghentikan operasional kereta sementara, dikombinasikan dengan penyekatan daerah. Bayangkan mereka yang tinggal di tenjo atau Maja, atau titik-titik lainnya, aktivitas yang dapat lakukan, akan sangat terbatas. Apalagi jika ada dalam kondisi darurat.

Satu yang umumnya terjadi, di suatu kawasan atau wilah administratif, dengan ribuan atau puluhan ribu KK, umumnya hanya di tunjang 2-3 rumah sakit besar. Hal ini umum dan bisa dibilang sangat baik, jika dikondisi normal.

Jika suatu RS padat , tinggal di rujuk ke RS atau fasilitas kesehatan sekitar, namun jika peralatan atau perlengkapan tidak memadai, tinggal dirujuk ke Jakarta. Tapi bayangkan  jika dalam kondisi darurat, 30% atau lebih warga sekitar membutuhkan layanan kesehatan, sedangkan pergerakan di batasi,  dapat lintas batas namun harus mengurus surat keterangan dari kelurahan/kecamatan setempat? Wallahualam bissawab.

Memang relatif, khususnya jika anda tinggal, di area bukan wilayah Jakarta, tapi di area dan kawasan premium yang di suppot dengan sentra kesehatan dan kebutuhan yang memadai, namun jika kondisi ‘darurat’ mengakibatkan fakes di area tersebut juga mesti mengcover bukan hanya kawasan terbatas namun juga masyarakat dari wilayah sekitar, maka bisa dipastikan dapat terjadi overload.

Properti dan hunian di Jakarta mahal , oleh karena itu kita pilih di luar Jakarta

Nilai suatu properti , memang tergantung supply dan demand. Ketika permintaan jauh melebihi supply/stok maka otomatis harga akan naik. Dan Jakarta sebagai ibukota, sentra ekonomi dan bisnis, mengundang banyak masyarakat Indonesia maupun warga negara ading untuk datang beraktivitas, berlibur, bekerja  dan tinggal di Jakarta. Makin banyak nya pendatang, namun jumlah lahan yang tetap , membuat harga terkerek naik, bersaing dengan kota- kota metropolitan besar di dunia.

Keterbatasan lahan + harga lahan yang tinggi, mendorong pengembang untuk membangun properti vertikal, entah perkantoran atau apartemen, pengembang rumah tapak/landed house makin terbatas,  dan dengan harga yang premium. Hal tersebut , secara otomatis menumbuhkan kantong-kantong hunian baru di daerah seputar Jakarta, khususnya landed house, yang dimana pada awalnya harga cenderung jauh dibawah harga rata- rata di Jakarta.

kantong-kantong hunian  atau kadang disebut kota-kota satelit baru ini, khususnya yang terencana, dan di support fasilitas – fasilitas  modern dan makin dilengkapi CBD/sentra bisnis sendiri, kian hari harganya cenderung bersaing, atau bahkan di beberapa kondisi, lebih tinggi dari harga di ibukota.

 

Jadi, baiknya bagaimana?

Sejak hadirnya Covid, aktivitas masyarakat sangat dibatasi, jika tidak penting atau urgent lebih baik dirumah saja , hal ini termasuk aktivitas perkantoran dan bisnis, yang menerapkan WFH dan kehadiran di kantor maksimal 50% atau dalam kondisi tertentu , kantor 100% diliburkan. Mal ditutup atau sangat dibatasi.

Hal diatas tentunya sangat memukul aktivitas ekonomi, dan tidak terlepas industri properti. banyak pengembang, khususnya pengembang besar, yang memilki land banking sejak lama, finansial yang kuat dan projects yang sudah jadi atau hampir jadi, mereka me launch program – program promo yang sangat menarik.

Jadi jika saat ini anda diberkahi rejeki yang cukup atau memang sedang berencana membeli properti, saat ini , di pandemi ini , justru waktu yang sangat ideal untuk mewujudkan rencana anda.

Rekomendasi pilihan properti menarik di Jakarta di saat Pandemi ini

Banyak pilihan projects properti baru di Jakarta. Dari yang affordable berdasarkan standar Jakarta, hingga yang luxury dengan keunikannya masing- masing.Mayoritas adalah hunian vertical , dan beberapa landed houses yang menarik. Apartemen tentunya memiliki kelebihan utama : private, fasilitas lengkap, security, lebih affordable, dan dapat ditinggal sewaktu-waktu tanpa pusing, khususnya untuk pemilik yang jarang menempati unitnya. Sedang untuk landed house di Jakarta, umumnya saat ini harga sudah diatas 2M , hal ini dikarenakan harga tanahnya saja sudah minimal 15 juta/m2 ( tergantung lokasi), belum lagi di tambahhh harga bangunan , dan tentunya pajak dan karena lahan yag terbatas, biasanya project rumah baru, dalam bentuk  cluster dengan unit terbatas

Tentunya pertimbangan bukan sekedar dari property-nya sendiri, baik spek maupun fasilitas, namun dari lingkungannya juga, kedekatan dengan fasilitas kesehatan (fakes) seperti rumah sakit, klinik, dsbnya.Juga dari transportasi publik ( yang saat ini semua transportasi publik di jakarta harusnya telah mewajibkan vaksin paspor). Kedekatan dengan transportasi publik juga sangat penting, jika sewaktu- waktu tidak hanya ingin dihuni sendiri, namun juga disewakan. (Sama seperti kita atau turis ingin mencari hotel atau hunian ketika ke singapura atau kuala lumpur, umumnya mencari yang dekat MRT, atau bus station demi kenyamanan). Serta tak kalah penting fasilitas lain seperti pendidikan/sekolah, mall dan hiburan serta bisnis.

Saat ini (awaltriwulan akhir 2022) , pandemi terlihat mereda atau berangsur menghilang,tapi sebenarnya hanya tidak lagi menjadi berita utama di banyak media, karena tiap hari masih ribuan orang yang terinfeksi, dan tidak menutup kemungkinan munculnya varian baru, atau pandemi -pandemi dengan virus – virus baru di masa depan ( seperti beritacacarmonyet, dan sebagainya)

 

Keep Safe & Keep Healty

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *